blood

blood

Sabtu, 17 Desember 2011

Kehilangan dan Berduka

Dalam kehidupan kita tak luput dari kehilangan baik kehilangan benda maupun sesuatu yang tak terlihat, dalam kehilangan mencakup berduka ....
Apa sih kelihangan dan berduka itu???
silahkan baca artikel ini :)


KEHILANGAN


Kehilangan (Loss) yaitu Suatu keadaan dimana individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik sebagian atau keseluruhan sehingaa Terjadi perubahan dalam hidup.

Bentuk-Bentuk Kehilangan :
1. Kehilangan nyata (Actual Loss)
Kehilangan suatu Objek atau orang yg jelas-jelas tidak lagi dapat dirasakan, dilihat, diraba, difungsikan/digunakan atau tidak dapat dialami lagi.
 Mis : Kehilangan anggota tubuh, kematian, perpisahan/Divorced, PHK, Kehilangan mobil dll.

2. Kehilangan Yang dirasakan (Perceived Loss)
    Kehilangan yang sifatnya khas/unik yang dirasakan pada masing-masing individu yg mengalaminya. 
    Mis : Merasa kehilangan harga diri, merasa Kehilangan kepercayaan diri dll.


Dampak kehilangan :
1. 1. Pada Masa Kanak-kanak
      Mengancam kemampuan untuk berkembang,bisa jadi timbul Regresi, rasa takut utk ditinggalkan atau   takut sendirian atau takut suasana sepi dsb.
1. 2. Pada Masa Remaja (Dewasa Muda)
 Kehilangan dapat menyebabkan dis-integrasi keluarga, Pelarian pd narkoba , pergaulan yang salah dll.

2.  3. Pada Masa Dewasa
Kehilangan, apalagi pasangan hidup dapat menjadi pukulan yang sangat berat & menghilangkan semangat hidup, murung, menyendiri, tertutup, hati-hati dl.

BERDUKA (GRIEVING)

Berduka yaitu Reaksi emosional terhadap kehilangan.
Hal ini diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman pribadi, Tingkat pendidikan, . Ekonomi, budaya dan keyakinan spiritual yang dianutnya. 

Jenis-jenis Berduka:
1. Berduka Normal
 Perasaan, perilaku dan reaksi yang normal terhadap kehilangan
 Mis. Kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian dan withdrawal (menarik diri) dari aktivitasnya untuk sementara.

2. Berduka Antisipatif
    Proses melepaskan diri yg muncul sebelum kehilangan/kematian yang sesungguhnya terjadi.
    Mis. Seseorang di diagnosa sakit leukimia, kmdian ia semakin mendekatkan diri pd tuhan & segera menyelesaikan berbagai urusan dunianya sebelum ajal tiba. 

3. Berduka Stagnan
    Seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal. Masa-masa berkabung seolah tidak kunjung berakhir. Dapat mengancam hubungan dengan orang lain (di pekerjaan, dll)

4. Berduka tertutup
    Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka, ada upaya menolak, menutupikrn berbagai alasan.
    Mis.Anak meninggal krn AIDS, Dibilang kena santet dll.

Respon berduka:
 1. Tahap Pengingkaran (Denial)
     Reaksi pertama adalah syok, tidak percaya, tidak mengerti/mengingkari kenyataan bahwa telah benar-benar kehilangan.
Mis. Seseorang didiagnosa 0leh 3 dokter berbeda bahwa telah mengidap Leukimia, tetapi tetap mencari info ke dokter lain hingga beratus-ratus dr.
Reaksi fisik : Lemah, pucat, mual, diare, gang.pernafasan/sesak, detak jantung cepat, menangis, berteriak, tdk tahu hrs berbuat apa/tdk berdaya. Tahap ini bs berlangsung bbrp menit/hingga tahunan.
“ Tdk, sy tdk pcy ini tjd, tdk mgkn”

2. Tahap Marah (Anger)
   Individu menolak kehilangan. Kemarahan muncul yang diproyeksikan pada orang lain/dirinya sendiri. Berperilaku agresif, bicara kasar, menyerang orang lain, menolak informasi, bahkan menggugat/menuduh tim medis.
Reaksi fisik : Tangan mengepal, muka merah, bicara kasar, membentur-benturkan kepala dll.

3. Tahap Tawar Menawar (Bergaining)
     Pada tahap ini terjadi penundaan kesadaran atas terjadi-nya kehilangan, mencoba-coba untuk mmbuat kesepakatan secara halus/secara terbuka terang-terangan seolah-olah kehilangan itu dapat dicegah. Indvdu mgkn seolah melakukan tawar menawar dgn Tuhan.
“ Sy akan srg ke masjid/Rajin ke gereja, sungguh, Tlg jgn skrg kucingku diambil “ 

4. Tahap Depresi (depression)
     Pada tahap ini seseorang/pasien menunjukkan sikap menarik diri, kadang-kadang sangat penurut/pasrah, tidak mau bicara, mnyatakan putus asa, tdk berhrga, muncul keinginan bunuh diri.
Gejala fisik : menolak makan, susah tidur, turun BB drastis / naik drastis.

5. Tahap Penerimaan (Acceptance)
    Pada tahap ini terjadi Re-Organisasi perasaan kehilangan. Pikiran yang berpusat pada obyek yang hilang mulai berkurang. Dapat menerima kenyataan atas kehilangan yang dialami, mulai menatap masa depan. Objek yg hilang mulai dilepaskan dan direlakan secara perlahan-lahan. Perhatiannya akan beralih pada hal baru.
Jika dapat menerima dengan tulus, maka proses berduka dapat diakhri dengan tuntas, sehingga akan meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi masalah kehilangan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar